KABARSEMBADA.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menorehkan sejarah baru dalam peringatan Hari Buruh Internasional 2025. Untuk pertama kalinya sejak era Presiden Soekarno, seorang kepala negara RI kembali hadir langsung dalam perayaan May Day, Kamis (1/5/2025), yang digelar meriah di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Lebih dari 200.000 buruh dan pekerja dari seluruh penjuru Indonesia memenuhi area Monas untuk menyuarakan aspirasi dan menyambut langsung kehadiran orang nomor satu di negeri ini. Presiden Prabowo menjadi Presiden kedua RI yang menghadiri peringatan May Day setelah Presiden Soekarno pada 1965 silam.
Dalam pidato bersejarahnya, Prabowo menegaskan komitmennya untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan buruh. Salah satu langkah konkret yang diumumkannya adalah pembentukan Satuan Tugas Pencegahan Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK). Selain itu, ia mendorong percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) yang sudah lama dinantikan.
“Saya akan terus berpihak kepada orang-orang kecil, termasuk para buruh, petani, dan nelayan. Saya Presiden-nya orang susah,” tegas Prabowo disambut riuh massa buruh.
Kehadiran Prabowo mendapat sambutan hangat dari berbagai pemimpin serikat buruh nasional maupun internasional. Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Internasional, Shoya Yoshida, menyebut momen ini sebagai tonggak penting dalam sejarah perjuangan buruh Indonesia.
“Kehadiran Bapak Presiden adalah bukti nyata komitmen pemerintah terhadap masa depan buruh,” ujarnya.
Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Ely Rosita Silaban, turut mengapresiasi kesediaan Prabowo hadir langsung di tengah-tengah massa buruh. “Bapak melihat sendiri betapa buruh mencintai pemimpinnya. Kami percaya kehadiran Bapak menjadi sinyal kuat keberpihakan kepada perjuangan buruh,” katanya.
Senada, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat, menyampaikan optimisme atas kepemimpinan Prabowo. “Istana hari ini adalah istana rakyat. Istana yang membebaskan buruh dari keterpurukan. Kami yakin dengan visi Bapak, daya beli akan meningkat dan ekonomi akan tumbuh,” tuturnya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyampaikan enam isu utama yang menjadi tuntutan buruh kepada pemerintah. Di hadapan ribuan massa, ia juga menyampaikan harapan agar suara buruh tidak hanya didengar, tetapi juga ditindaklanjuti dalam kebijakan nyata.
“Hari ini, Bapak Presiden menunjukkan keberpihakannya kepada kaum buruh dan seluruh rakyat kecil Indonesia. Semoga Allah senantiasa memberi kesehatan dan kekuatan untuk memimpin bangsa ini,” ungkap Iqbal.
Peringatan May Day 2025 berlangsung damai, tertib, dan penuh semangat kolaborasi. Ribuan atribut perjuangan, poster aspiratif, dan yel-yel solidaritas mewarnai suasana. Momentum ini menjadi simbol harapan baru bagi dunia kerja nasional yang lebih adil, sejahtera, dan berpihak pada rakyat. (*)
Tinggalkan Balasan