PSS Sleman di Ujung Tanduk, Usai Kalah dengan Dewa United, Bupati Sleman Langsung Terbang Temui Bos Klub PSS

KABARSEMBADA.COM, SLEMAN – Situasi genting melanda klub kebanggaan masyarakat Sleman, PSS Sleman, usai kekalahan menyakitkan dari Dewa United FC di kandang sendiri, Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman beberapa waktu lalu. Tak ingin tinggal diam, Bupati Sleman Harda Kiswaya mengambil langkah cepat dengan langsung bertolak ke Jakarta, Rabu (23/4/2025), untuk menemui jajaran manajemen PSS.Dengan didampingi pemegang saham klub, Yoni Arseto, Bupati Harda menggelar pertemuan intensif dengan CEO PSS, Rachmat Makkasau, guna membahas masa depan tim yang kini berada di ujung jurang degradasi.

“Saya sangat prihatin. Main di rumah sendiri tapi tetap kalah dari Dewa United. Ini bukan saatnya saling menyalahkan, tapi bergerak cepat menyelamatkan PSS,” tegas Harda, Kamis (24/4/2025).

Kekalahan tipis 0-1 dari Dewa United menjadi tamparan keras bagi PSS. Tim berjuluk Super Elja ini kini terjerembab di peringkat ke-16 klasemen sementara Liga 1 2024/2025 dengan raihan 32 poin. Posisi ini hanya terpaut satu strip dari zona degradasi, dan kompetisi tinggal menyisakan tiga pertandingan penentuan.

Dalam lima laga terakhir, performa PSS terbilang loyo: hanya sekali menang, dua kali seri, dan dua kekalahan. Padahal, awal musim sempat menunjukkan sinyal positif untuk bersaing di papan tengah.

Pertemuan darurat di Jakarta tersebut bukan sekadar aksi simbolik. Bupati Harda berharap, pembicaraan strategis dengan manajemen klub bisa melahirkan solusi konkret yang menjadi titik balik Super Elja agar tetap berlaga di kasta tertinggi sepak bola nasional.

“Semoga keputusan-keputusan dari pertemuan ini menjadi fondasi untuk bangkit. Ini bukan cuma soal sepak bola, ini soal harga diri Sleman. Mohon doa dan dukungan dari semua PSS Fans. Kita belum selesai!” tegasnya.

Sisa musim menjadi ujian hidup-mati bagi PSS. Tiga pertandingan tersisa akan menjadi ajang pertarungan terakhir demi tetap bertahan di Liga 1 Indonesia. Untuk bisa lolos dari jerat degradasi, kemenangan demi kemenangan mutlak dibutuhkan.

Konsistensi pemain, strategi pelatih, keputusan manajemen, serta dukungan penuh dari Slemania dan Super Elja Fans diharapkan bisa jadi energi ekstra untuk membalikkan keadaan.

Meski kondisi saat ini mencemaskan, asa belum sepenuhnya pupus. Spirit juang “Satu Nyali – Sleman!” masih menyala di dada para suporter. Momentum ini bisa menjadi kebangkitan luar biasa jika seluruh elemen—pemerintah daerah, manajemen, tim pelatih, pemain, dan fans—bersatu untuk satu tujuan: Selamatkan PSS! (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *