Heboh! ITNY Hadirkan Bos Freeport, Kupas Tuntas Peluang Tambang Emas Menuju Energi Hijau 2045

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Acara keren dan penuh inspirasi baru saja digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTA) ITNY! Dalam rangka Dies Natalis ke-21, mereka sukses mengadakan Seminar Nasional bertema “Potensi Investasi The Gold Year dengan Sumber Daya Mineral Menuju Transisi Energy Evolution 2045” di Hotel Grand Keisha, Gejayan, Yogyakarta.

Yang bikin heboh, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, hadir langsung dan jadi pembicara utama! Gak cuma itu, sederet tokoh penting industri tambang juga ikut nimbrung dalam diskusi hangat seputar masa depan energi Indonesia.

Dalam sesi pertama, Tony Wenas menjelaskan bahwa sektor tambang punya peran besar dalam mewujudkan Net Zero Emission 2060. Tapi tantangannya juga gak main-main — industri tambang harus bisa bertransformasi dari pengguna energi fosil ke energi ramah lingkungan.

“Indonesia itu salah satu negara dengan cadangan mineral terbesar di dunia. Ini peluang emas yang gak boleh kita lewatkan!” ujarnya semangat dalam siaran pers yang disampaikan ITNY kepada kabarsembada.com, Selasa (15/4/2025).

Masih di sesi yang sama, Guru Besar Geoteknik Tambang ITNY, Prof. Dr. Ir. Supandi, ikut menyumbang insight keren. Beliau memaparkan 10 strategi penurunan emisi di sektor pertambangan, cocok banget buat mahasiswa dan pelaku industri yang ingin bergerak ke arah pertambangan hijau dan berkelanjutan.

Di sesi kedua, diskusi makin seru! Hadir Tom Malik (PT Merdeka Copper Gold Tbk) dan Catur Gunadi (Sekum PERHAPI), yang mengajak peserta berpikir jauh ke depan.

Catur menyebutkan bahwa SDM unggul dan teknologi adalah kunci, kalau Indonesia ingin jadi “The Future Asia 2040”.

“Kita punya The Gold Year, masa depan kita ada di sini! Tinggal mau dimaksimalkan atau enggak,” katanya.

Sementara Tom Malik menjelaskan pentingnya prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dalam dunia tambang. Intinya, industri harus berjalan seimbang: untung dapat, lingkungan selamat, dan manusia tetap jadi prioritas.

Ketua Dies HMTA ITNY, Muhammad Rizqi Ramadhan, menjelaskan bahwa sebenarnya ada dua tokoh besar lainnya yang dijadwalkan hadir — Irwandy Arif dan Sudirman Widhy Hartono. Sayangnya, keduanya berhalangan karena tugas mendadak sebagai komisaris.

Walau begitu, acara tetap berjalan sukses dan penuh semangat! Seminar ini membuktikan bahwa mahasiswa, khususnya dari ITNY, gak cuma jago teori, tapi juga siap tampil di garis depan membawa perubahan di industri tambang yang lebih hijau dan modern. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *