Hujan Deras dan Angin Kencang Ancam Kota Yogyakarta! Warga Diminta Siaga, Ini Titik Rawan dan Cara Menghadapinya

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Warga Kota Yogyakarta diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG yang berlaku hingga beberapa hari ke depan. Cuaca buruk berupa hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir diprediksi masih akan melanda wilayah ini, memicu potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang.

Imbauan tersebut disampaikan oleh BPBD Kota Yogyakarta, seiring dengan rencana perpanjangan status Siaga Darurat Bencana untuk ketiga kalinya melalui Surat Keputusan Wali Kota.

“Langkah ini sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi risiko bencana yang masih tinggi. Kami minta masyarakat terus waspada dan aktif memantau informasi cuaca dari kanal resmi,” ujar Darmanto, Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Senin (14/4/2025).

Menurut analisis BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta, kondisi atmosfer saat ini tergolong labil, dengan kelembapan udara tinggi (70–95%). Cuaca ekstrem diprediksi akan melanda Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara dan tengah, serta sebagian Bantul dan Gunungkidul pada 14–16 April 2025.

“Kondisi ini bisa memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir,” tambah Darmanto.

Catatan Bencana Maret-April 2025: Yogyakarta Sudah Mulai Kewalahan?

Selama Maret 2025 saja, BPBD mencatat 39 kejadian bencana di wilayah Kota Yogyakarta. Rinciannya:

  • 6 kejadian tanah longsor
  • 19 kejadian pohon tumbang, dahan patah, dan rumpun bambu roboh
  • 10 kasus bangunan roboh
  • 4 kejadian lainnya, termasuk alat EWS yang tersambar petir

Kawasan Tegalrejo tercatat sebagai wilayah paling terdampak, dengan 5 titik bencana yang mayoritas berupa atap rumah ambruk akibat hujan deras dan angin kencang. BPBD merespons cepat dengan membagikan 23 lembar terpal, 6 paket sembako, dan 3 paket makanan siap saji kepada warga terdampak.

Tak hanya Maret, cuaca ekstrem berlanjut hingga April. Pada 4 April terjadi longsor talud di Sudagaran, Tegalrejo (laporan masuk 9 April). Lalu pada 12 April, tercatat 1 kasus pohon tumbang, 3 kasus dahan patah, dan 3 kasus kerusakan atap rumah.

“Ini membuktikan bahwa cuaca ekstrem memiliki dampak yang cukup luas. Masyarakat perlu melakukan mitigasi mandiri seperti memangkas dahan pohon besar dan membersihkan saluran air,” imbau Darmanto.

BPBD Kota Yogyakarta tidak tinggal diam. Informasi cuaca dari BMKG disebarkan secara aktif melalui Grup WhatsApp Kampung Tangguh Bencana (KTB), Siaran Net Pagi dan Malam oleh Pusdalops, dan media sosial resmi BPBD Kota Yogyakarta.

Warga juga diajak waspada terhadap baliho besar yang rentan roboh, serta tidak membuang sampah ke selokan dan sungai untuk mencegah banjir.

Jika terjadi kondisi darurat, masyarakat diminta segera menghubungi Pusdalops BPBD Kota Yogyakarta melalui telepon atau WhatsApp ke nomor 0811 2828 911. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *