VIRAL! Program GAYATRI Siap Diluncurkan, Jurus Baru Bojonegoro Basmi Kemiskinan Lewat Ayam Petelur

KABARSEMBADA.COM, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro siap mengguncang peta pemberdayaan ekonomi lokal lewat gebrakan terbarunya: Program GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri). Program ini digadang-gadang bakal jadi game-changer dalam memutus mata rantai kemiskinan di wilayah pedesaan.

Dibentuk berbasis potensi lokal dan semangat kemandirian, GAYATRI akan menyasar keluarga-keluarga prasejahtera yang tersebar di lima kecamatan dengan tingkat kemiskinan tertinggi. Tahap awal, sebanyak 400 keluarga penerima manfaat (KPM) akan menjadi peserta program unggulan ini.

“Minggu depan kita mulai verifikasi KPM, begitu juknis selesai, langsung kita gas!” tegas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro, Catur Rahayu, usai rapat koordinasi dengan OPD dan camat dari lima kecamatan pada Jumat (11/4/2025).

Lima kecamatan yang masuk dalam pilot project adalah Ngambon, Sekar, Gondang, Tambakrejo, dan Bubulan. Pemilihan wilayah ini didasarkan pada data presentase kemiskinan dan pemetaan kawasan secara menyeluruh.

Setiap keluarga akan mendapatkan paket lengkap usaha ternak ayam petelur skala rumahan,. Antara lain, sebanyak 54 ekor ayam petelur (pullet), kandang ayam, pakan, obat, vitamin, dan vaksin, bimbingan teknis usaha, dan pendampingan berkala oleh petugas desa dan kecamatan.

“Kami tidak sekadar kasih ayam, tapi juga ilmunya. Ada bimbingan, ada pendamping, supaya mereka bisa mandiri dan berkelanjutan,” ujar Catur.

Program ini dibiayai melalui berbagai sumber dana, mulai dari APBD Kabupaten Bojonegoro, APBDes, hingga Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan mitra.

“Kolaborasi ini bentuk nyata gotong royong untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan dari akar. Jumlah anggaran final sedang kita hitung karena akan disesuaikan dengan kontribusi desa dan mitra CSR,” tambahnya.

Program GAYATRI tak hanya memberi bantuan, tapi membuka jalan untuk transformasi ekonomi berbasis keluarga. Dengan sistem budidaya mandiri yang terukur, penerima manfaat diharapkan tak lagi tergantung pada bantuan pemerintah.

“GAYATRI bukan sekadar proyek, ini adalah gerakan. Kita ingin masyarakat bangkit, punya penghasilan tetap, dan bisa menata masa depan lebih cerah,” tutup Catur optimis. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *