Jogja Geger! Ratusan Warga dan Bule Joget Pakai Topeng di Alun-Alun Kidul, Ternyata Ini Alasannya

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Ratusan warga Yogyakarta dan wisatawan mancanegara memadati Alun-Alun Selatan Yogyakarta pada Sabtu (12/4/2025) sore. Bukan untuk menyaksikan konser atau demonstrasi, mereka justru kompak menari sambil memakai topeng dalam sebuah flashmob tari topeng massal yang berlangsung meriah.

Aksi flashmob ini menjadi bagian dari Festival Jeron Beteng 2025, event budaya tahunan yang digelar oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata. Tahun ini, festival mengusung tema: “Menari Bersama-sama di Destinasi Ngangenin (Masangin)” yang langsung menarik perhatian publik.

Setidaknya 250 orang terlibat dalam tarian massal tersebut, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Tak sedikit turis asing yang ikut larut dalam suasana, mengenakan topeng kertas sambil mengikuti gerakan instruktur di atas panggung. Musik tradisional yang dikemas secara modern membuat tarian terasa ringan dan mudah diikuti oleh semua kalangan.

Beberapa peserta dengan penampilan terbaik bahkan mendapat apresiasi khusus dari panitia.

Mengangkat Warisan Budaya: Tari Topeng dari Zaman Mataram Kuno

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menyatakan bahwa flashmob ini bukan hanya hiburan, melainkan bagian dari upaya pelestarian budaya. Tari topeng yang ditampilkan merupakan warisan dari masa Mataram Kuno abad ke-9, dan hingga kini masih dirawat di lingkungan Kraton Yogyakarta.

“Topeng adalah warisan budaya dari masa lalu yang terus kita rawat. Wayang topeng adalah salah satu bentuknya. Dengan event ini, kami ingin memperluas gaung budaya Yogyakarta,” jelas Wahyu saat membuka acara.

Pembukaan festival ditandai dengan penancapan simbolik topeng bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kemantren Kraton.

Cerita Peserta: Menari, Bertemu Teman Baru & Lestarikan Budaya

Salah satu peserta, Anjani asal Kotagede, mengaku senang bisa ikut serta dalam festival ini. Bagi Anjani yang aktif di dunia tari kreasi, event ini jadi sarana menambah pengalaman sekaligus bertemu komunitas baru.

“Senang banget! Saya ikut karena ingin cari pengalaman baru dan menambah kenalan. Semoga tahun depan ada lagi!” ujar Anjani yang duduk dibangku SMP ini.

Tak hanya flashmob, Festival Jeron Beteng 2025 juga menampilkan beragam kegiatan menarik. Mulai dari pentas seni tari dan musik band, bazar UMKM Yogyakarta, hingga penerbangan layang-layang hasil kolaborasi dengan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia DIY.

Puncaknya adalah Pawai Ogoh-Ogoh dan Bregodo yang berlangsung di Jalan Malioboro. Kegiatan ini merupakan sinergi antara Pemerintah Kota, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI DIY), serta komunitas budaya dari Kadipaten, Patehan, dan Panembahan.

Yogyakarta Targetkan 135 Event Sepanjang Tahun, Wisata Terus Digenjot

Dinas Pariwisata Yogyakarta menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan melalui event budaya. Tercatat, selama libur Lebaran 2025, Jogja dikunjungi lebih dari 650.000 wisatawan, baik lokal maupun asing. Pengeluaran rata-rata wisatawan mencapai Rp 2,1 juta dengan lama tinggal sekitar 1,6 hari.

Untuk mempertahankan momentum tersebut, Pemkot telah menyiapkan 135 event pariwisata yang akan digelar sepanjang tahun 2025.

“Event-event seperti ini terbukti efektif menarik minat wisatawan. Kami akan terus tingkatkan kualitas dan jumlah kegiatan sepanjang tahun,” terang Wahyu. Jangan lewatkan update selanjutnya dari Festival Jeron Beteng dan berbagai agenda seru di Jogja! Follow akun resmi Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Yogyakarta atau kunjungi situs pariwisata resmi Kota Jogja. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *