Panen Raya Virtual Bareng Presiden, Kota Yogyakarta Genjot Ketahanan Pangan Lewat Inovasi Food Bank

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Yogyakarta mengikuti kegiatan panen raya padi nasional secara virtual bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, Senin (7/4/2025).

Acara ini merupakan bagian dari panen serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai upaya memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Khusus di Kota Yogyakarta, kegiatan panen berlangsung di Kampung Malangan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo.

Dalam sambutannya, Hasto Wardoyo menegaskan pentingnya memperjuangkan kedaulatan pangan meskipun Kota Yogyakarta memiliki keterbatasan lahan pertanian.

“Pesan Presiden sangat jelas: kedaulatan pangan adalah harga mati yang harus kita hayati bersama. Walaupun lahan pertanian di Kota Yogyakarta hanya seluas 32,67 hektar, kami tetap komitmen untuk menggerakkan pertanian urban yang adaptif dan inovatif,” ujar Hasto.

Hasto juga menekankan perlunya memanfaatkan setiap jengkal tanah yang tersedia, sembari melibatkan sektor swasta dalam memperkuat program ketahanan pangan.

Untuk mengakselerasi ketahanan pangan di tengah keterbatasan lahan, Pemkot Yogyakarta kini menggandeng perusahaan-perusahaan melalui program food bank -sebuah inisiatif untuk mendistribusikan kelebihan makanan dari hotel dan restoran kepada warga yang membutuhkan, khususnya para lansia miskin non-panti.

“Food bank ini adalah salah satu bentuk lumbung pangan masa kini. Tidak hanya mengurangi food waste, tapi juga membantu lansia yang tersebar di seluruh wilayah kota,” jelas Hasto.

Food Bank Sasar Ribuan Lansia, Kurangi Sampah Makanan hingga 40 Persen

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sukidi, mengungkapkan bahwa saat ini ada 1.082 lansia miskin non-panti yang menjadi sasaran distribusi makanan dari food bank. Makanan tersebut akan dikumpulkan terlebih dahulu di Kantor DPP sebelum disalurkan.

“Data lansia kami dapatkan dari Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta. Program ini juga mengatasi penumpukan makanan dari hotel dan restoran, yang menurut data kami, menyumbang 40 persen dari total sampah organik,” terang Sukidi.

Program food bank ini mendapat dukungan penuh dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY dan dijadwalkan akan resmi diluncurkan pada 10 Mei 2025.

Lebih lanjut, Sukidi menjelaskan bahwa saat ini terdapat 288 kelompok tani dan 116 kelompok perikanan yang aktif di Kota Yogyakarta. Jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa pertanian kota tidak hanya mungkin, tetapi juga menjanjikan.

“Dengan keterbatasan lahan, inovasi menjadi kunci. Kami dorong petani kota untuk menghadirkan produk pertanian yang khas dari Yogyakarta,” imbuh Sukidi.

Program panen raya virtual bersama Presiden menjadi bukti nyata bahwa meskipun wilayah perkotaan seperti Yogyakarta memiliki tantangan tersendiri, semangat untuk berdikari dan berinovasi tetap menyala. Kolaborasi lintas sektor, inovasi berbasis kebutuhan warga, dan partisipasi masyarakat menjadi kunci menghadapi krisis pangan global dari skala lokal. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *