KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Sebanyak 517 calon jamaah haji asal Kota Yogyakarta mengikuti bimbingan manasik sebagai bagian dari persiapan menjelang keberangkatan ke Tanah Suci pada musim haji 1446 Hijriyah/2025 Masehi. Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan mental agar ibadah berjalan lancar.
Bimbingan ini diselenggarakan sebelum para jamaah yang tergabung dalam kloter 63-71 gelombang kedua diberangkatkan pada 20 Mei hingga 3 Juli 2025.
“Ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan kesiapan fisik dan mental. Saya mengimbau seluruh calon jamaah untuk mulai menjaga kesehatan dengan pola makan sehat dan olahraga ringan,” ujar Hasto saat memberikan pengarahan.
Selain menjaga kesehatan, ia juga menekankan pentingnya kesabaran dan sikap rendah hati dalam menghadapi berbagai dinamika selama menjalankan ibadah haji.
“Haji bukan sekadar perjalanan ibadah, tetapi juga ujian kesabaran. Jangan mudah terpancing emosi, tetaplah rendah hati, sabar, dan selalu bersyukur,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Nadhif, menjelaskan bahwa kuota haji DIY tahun ini mencapai 3.174 orang, termasuk petugas kloter. Dari jumlah tersebut, 3.111 merupakan jamaah dan 36 orang bertugas sebagai pendamping, seperti ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya.
“Khusus untuk Kota Yogyakarta, sebanyak 517 calon jamaah haji akan berangkat tahun ini. Yang termuda berusia 19 tahun dan yang tertua mencapai usia 92 tahun,” jelas Nadhif.
Sebagai bagian dari persiapan, jamaah mengikuti bimbingan manasik sebanyak enam kali di tingkat Kantor Urusan Agama (KUA) Kemantren serta dua kali di tingkat Kota Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk memastikan para jamaah memahami tata cara ibadah haji serta siap menghadapi berbagai tantangan selama di Tanah Suci.
Fasilitas dan Bantuan dari Pemkot Yogyakarta
Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi jamaah haji, termasuk penyediaan transportasi dari Balai Kota ke Asrama Haji Donohudan serta kepulangan mereka setelah menunaikan ibadah. Fasilitas ini diberikan melalui dana hibah daerah dalam bentuk Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang bersumber dari APBD Kota Yogyakarta.
Selain itu, jamaah juga menerima paket perlengkapan haji berupa batik haji dan kain ihram. Sebagai bentuk perhatian khusus, Pemkot Yogyakarta memberikan tambahan berupa seragam batik khas daerah sebagai identitas jamaah dari Kota Yogyakarta.
“Ini adalah bentuk kepedulian dan penghormatan kepada para tamu Allah yang berasal dari Kota Yogyakarta,” kata Nadhif.
Salah satu calon jamaah haji, Ahmad Mahadi (72), warga Umbulharjo, mengaku bersyukur akhirnya bisa berangkat setelah menunggu lebih dari satu dekade sejak mendaftar pada tahun 2012. Ia berharap ibadah hajinya berjalan lancar dan mendapat predikat haji mabrur.
“Saya sudah mulai menjaga kesehatan sejak lama agar tetap fit saat menjalankan ibadah. Bimbingan manasik ini sangat membantu kami dalam memahami tata cara ibadah haji, serta mengajarkan pentingnya kebersamaan dengan sesama jamaah,” ungkapnya.
Dengan persiapan yang matang serta dukungan dari pemerintah daerah, para calon jamaah haji Kota Yogyakarta diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat serta membawa keberkahan sebagai haji yang mabrur. (*)
Tinggalkan Balasan