KABARSEMBADA.COM, GUNUNGKIDUL – Dalam upaya memperkuat koordinasi pemerintahan daerah, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, mengundang seluruh lurah se-Kabupaten Gunungkidul dalam pertemuan silaturahmi dan ramah tamah yang digelar di Bangsal Sewokoprojo, Purbosari, Wonosari, Gunungkidul. Acara ini menjadi momentum penting bagi Bupati untuk menyampaikan arah kebijakan pemerintahan serta evaluasi program pembangunan di tingkat desa.
Pemetaan Kinerja Lurah untuk Pembangunan Berbasis Desa
Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta, dalam sambutannya menyatakan bahwa pertemuan ini memiliki nilai strategis karena merupakan pertama kalinya Bupati Endah memberikan arahan langsung terkait kebijakan pemerintahan di Kabupaten Gunungkidul.
“Kesempatan ini sangat strategis, mengingat Ibu Bupati untuk pertama kalinya menyampaikan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi arah pembangunan daerah ke depan,” ungkap Sri Suhartanta dalam siaran pers, Minggu (23/3/2025).
Bupati Endah menegaskan bahwa pembangunan di Gunungkidul harus dimulai dari desa. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, ia melakukan evaluasi terhadap kinerja para lurah agar program yang dicanangkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
“Kita harus realistis, membangun itu harus dimulai dari desa. Tetapi sebelum itu, saya harus memastikan evaluasi internal berjalan dengan baik,” tegasnya.
Ia juga telah memetakan potensi serta tantangan yang dihadapi oleh para lurah di Gunungkidul, termasuk penyelesaian permasalahan yang berpotensi menjadi kasus hukum. Untuk itu, setiap Kepala Dinas diminta memaparkan program dan inovasi mereka guna dilakukan evaluasi lebih lanjut.
Fokus Bantuan RTLH dan Pencairan BLT Tepat Sasaran
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyoroti pentingnya program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) agar benar-benar menyasar masyarakat yang membutuhkan.
“Saat ini masih ada 21.758 rumah tidak layak huni di Gunungkidul, dan baru 5.220 yang telah mendapatkan bantuan. Masih ada 16.538 rumah yang harus segera ditangani. Saya ingin program bedah rumah benar-benar diberikan kepada mereka yang paling membutuhkan. Untuk itu, para lurah diminta segera mengidentifikasi penerima bantuan secara tepat sasaran dengan menggandeng Baznas,” jelas Endah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMPPKB) Gunungkidul, Sujarwo, meminta kepada para lurah untuk segera mempersiapkan pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebelum Lebaran.
“Tolong segera dipersiapkan pencairan BLT. Berdasarkan perhitungan, ada 2.810 warga yang berhak menerima bantuan ini. Harapannya, BLT untuk Januari, Februari, dan Maret bisa dicairkan sebelum Lebaran agar dapat membantu pergerakan ekonomi masyarakat,” ujar Sujarwo.
Panduan bagi Lurah dalam Menyikapi Investasi dan Pemanfaatan Tanah Kas Desa
Dalam forum tersebut, lurah-lurah juga mendapatkan wawasan dari Kepala Dinas Tata Ruang terkait prosedur yang harus dilakukan jika ada investor yang ingin masuk ke daerah mereka. Selain itu, diberikan arahan mengenai pemanfaatan tanah kas desa dan Sultan Ground agar sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Selain paparan dari Kepala Dinas Tata Ruang, arahan juga disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dr. Dewi Irawaty serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Eddy Praptono.
Mewakili para lurah, Suhadi, Lurah Pacarejo, mengapresiasi langkah Bupati Gunungkidul yang menginisiasi pertemuan koordinasi ini.
“Sesuai arahan Bupati, pertemuan evaluasi ini akan digelar setiap tiga bulan sekali. Ini langkah yang sangat baik agar pembangunan di tingkat desa bisa lebih terarah,” ungkap Suhadi. Dengan koordinasi yang lebih erat antara pemerintah kabupaten dan desa, diharapkan pembangunan di Gunungkidul dapat berjalan lebih efektif, tepat sasaran, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan