KABARSEMBADA.COM, BANTUL – Hauw Surf Board, bengkel pembuatan dan reparasi papan selancar asal Dusun Mancingan, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, menjadi satu-satunya tempat produksi papan surfing di Yogyakarta. Didirikan oleh Bima Sepiawan, pemuda asli Parangtritis, usaha ini berkembang pesat sejak didirikan pada tahun 2022 dan kini produknya telah merambah pasar nasional.
Bima memulai kariernya sebagai peselancar sejak 2012 dan beberapa kali mengikuti kompetisi surfing. Ketertarikannya dalam dunia selancar membawanya ke Bali, tempat ia bekerja di industri pembuatan papan surfing. Setelah menguasai teknik pembuatan, ia memutuskan untuk kembali ke Bantul dan membuka usaha sendiri.
“Awalnya saya hanya ingin membuat papan untuk saya sendiri. Tapi setelah belajar dari industri di Bali, saya berpikir kenapa tidak membuatnya di kampung sendiri?” ujar Bima Sepiawan, Kamis (6/3/2025).
Proses pembuatan papan selancar di Hauw Surf Board dimulai dengan pemotongan stereofoam sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan. Material ini bisa berasal dari daur ulang papan rusak atau bekas barang elektronik seperti kulkas dan mesin cuci. Setelah itu, stereofoam dilapisi fiber glass, dipasang sirip, dan melalui tahap finishing agar siap digunakan.
Setiap papan selancar memerlukan waktu sekitar satu minggu untuk diselesaikan, dengan harga berkisar antara Rp4 juta hingga Rp8 juta, tergantung ukuran dan desain yang dipesan. Meskipun pemasarannya masih mengandalkan media sosial, papan selancar buatan Hauw Surf Board telah dikirim ke berbagai daerah seperti Solo, Surabaya, hingga Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Selain memproduksi papan baru, Hauw Surf Board juga menawarkan jasa reparasi untuk papan selancar yang rusak. Biaya perbaikan berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp600 ribu, tergantung tingkat kerusakan. “Biasanya papan yang datang untuk diperbaiki itu pecah atau patah. Kami pastikan setelah diperbaiki, papan bisa digunakan seperti semula,” kata Bima.
Tidak hanya sebagai produsen papan selancar, Hauw Surf Board juga membuka kelas kursus surfing bagi pemula. Dengan tarif Rp250 ribu untuk 1,5 jam sesi latihan, peserta akan dibimbing langsung oleh instruktur berpengalaman di Pantai Parangtritis. “Kami pastikan kursus ini aman untuk pemula. Semua peserta akan didampingi dan menggunakan perlengkapan standar keselamatan,” tambahnya.
Di Pantai Parangtritis, komunitas selancar semakin berkembang. Selain sebagai olahraga dan wisata, aktivitas selancar juga memiliki manfaat lain. “Kadang kami membantu menyelamatkan wisatawan yang terseret ombak terlalu jauh ke tengah. Kemampuan berselancar sangat berguna untuk penyelamatan di laut,” terang Bima.
Dengan inovasi dan komitmen terhadap dunia selancar, Hauw Surf Board tidak hanya menjadi bengkel papan surfing, tetapi juga pusat pengembangan olahraga selancar di Bantul. Keberadaannya membuka peluang ekonomi sekaligus mengenalkan budaya selancar lebih luas di Yogyakarta dan sekitarnya. (*)
Tinggalkan Balasan