Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025 di Bantul: Mewujudkan Lingkungan Bersih dan Berkelanjutan

KABARSEMBADA.COM, BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Lingkungan Hidup menggelar Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 dengan tema Kolaborasi Pencanangan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap Tangguh Bencana. Acara ini berlangsung di Pendopo Dewi Sri, Sabdodadi, Bantul, pada Selasa (26/2/2025) dan dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah serta pemangku kepentingan.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program kerja kolaboratif dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bantul periode 2025-2028.

Komitmen Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, menegaskan bahwa peringatan HPSN 2025 difokuskan untuk memperkuat komitmen serta peran aktif pemerintah daerah dalam mengelola sampah secara efektif dan efisien.

“Peran aktif pemerintah daerah dan masyarakat sangat penting guna menciptakan sistem pengolahan sampah yang berkelanjutan, terintegrasi, bersih, dan lestari,” kata Bambang.

Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya serta mendorong pelaku usaha untuk menerapkan prinsip ekonomi sirkular dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku bisnis hijau.

“Pengurangan sampah dari sumbernya merupakan langkah awal menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” tandas Bambang.

Penurunan Volume Sampah di Kabupaten Bantul

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul, Fenty Yusdayati mengatakan, bahwa jumlah sampah di Kabupaten Bantul mencapai 95 ton per hari, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Penurunan ini menunjukkan adanya upaya pengelolaan sampah yang lebih baik, baik dari segi pengurangan produksi sampah maupun peningkatan daur ulang dan pengolahan limbah,” kata Fenty.

Lebih lanjut, Fenty menjelaskan bahwa sampah harian di Bantul berasal dari berbagai sumber, seperti rumah tangga, industri, dan fasilitas umum. Meski jumlahnya menurun, volume sampah tetap menjadi tantangan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

“Dari total 95 ton sampah per hari, sekitar 75% berasal dari rumah tangga, dan separuhnya merupakan sampah organik seperti sisa makanan, daun kering, serta limbah dari pasar tradisional. Jika dikelola dengan baik, sampah organik dapat diolah menjadi kompos atau bahan bakar alternatif yang berguna bagi masyarakat,” jelasnya.

Upaya Masyarakat dan Pemerintah dalam Pengurangan Sampah

Fenty juga menekankan pentingnya kesadaran warga dalam memilah sampah untuk mendukung pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Pemerintah Kabupaten Bantul terus menggalakkan program pengurangan sampah, seperti kampanye zero waste, penggunaan produk ramah lingkungan, dan optimalisasi bank sampah untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Ketua TP PKK Kabupaten Bantul, Emi Masruroh Halim, menyatakan bahwa Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) turut berperan dalam mendukung terwujudnya Bantul Bersih Sampah 2025. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan guna menciptakan permukiman yang aman, nyaman, bersih, dan sehat.

“Salah satu kegiatan yang telah kami laksanakan adalah pembekalan kader lokasi pilot project bidang Kelestarian Lingkungan Hidup pada 11 Februari 2025 dengan sasaran kader dari Srihardono, Seloharjo, dan Sabdodadi,” pungkas Emi.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan masyarakat Kabupaten Bantul semakin sadar dan aktif dalam mengelola sampah, sehingga dapat mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *